PR pertama
Mulai Desember 2020 aku memutuskan untuk pulang ke Tegal. memutuskan untuk memantapkan hati bertempat (sementara) di rumah adalah keputusan yang gak mudah bagi beberapa orang seperti aku. Lama tidak di rumah dan tak ada orangtua di rumah. aku berfikir setidaknya dalam umurku harus ada momen entah berapa lama aku mengabdi di tempatku. dan Allah meng-iyakan dengan terbukanya jalan bagiku untuk belajar menemani anak belajar di Madrasah dan TPQ siang sampai sore.
Pengalaman pertama mengajar sangat membingungkan, aku dihadapkan dengan anak usia TK dalam satu kelas dan terdapat sekitar 26 anak. adalah yang membuat bingung "bagaimana caranya saya mengajar anak usia pra TK? sedangkan selama kuliah praktek ku mengajar anak MTs-MA." dari situ aku paham mengapa ada istilah guru pembelajar sepanjang hayat. ilmu pedagogik yang biasa hanya kudengar tanpa mempelajari lebih dalam akhirnya kupelajari langsung tanpa teori apapun.
menurut serupa.id, dalam undang-undang No.14 tahun 2005 tentang guru dan dosen dijelaskan bahwa kompetensi pedagogik adalah “kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik”. terdengar simpel bukan? MENGELOLA. satu kata saja, tapi saudara sekalian. ketika dalam satu kelas berisikan anak-anak apa yang akan dilakukan supaya mendapat perhatian mereka? bagaimana caranya membuat kelas menjadi kondusif ketika sebagian anak tidak menyukai pelajaran anda?. apakah anda akan menggunakan suara lantang (keras/membentak) supaya kelas menjadi horor dan hening?. atau menakut-nakuti dengan akan menghukum mereka menggunakan tongkat?.
namun prinsip yang selalu saya terapkan selama hidup adalah apa yang saya lakukan adalah apa yang akan saya dapat. aku percaya adanya karma dalam hidup. dan itu yang saya terapkan juga saat mengajar. jika saya menjadi siswa saya tidak ingin guru saya memberi banyak tugas, maka dari itu sampai saat ini aku belum pernah memberikan tugas yang memberatkan. jika saya menjadi siswa saya ingin memiliki guru yang bisa menjadi teman yang menyenangkan maka dari itu aku berusaha menjadi guru yang menyenangkan.
namun PR terbesar saya sampai saat ini adalah bagaimana caranya menarik perhatian mereka yang sudah tidak memiliki motivasi untuk belajar. adakah yang bisa membantu saya menjawab pertanyaan ini?. mari diskusi,
