Setelah kelulusan (part 3)

Hallo

Mau lanjut ke part 3 yah. Yang belum baca part 1 dan 2 dibaca dulu yuk https://fiikavind.blogspot.com/2020/12/setelah-kelulusan-2.html , itu aku tulis di tahun 2020. Dan sekarang udah 2 tahun kemudian. Setelah lulus 2 tahun apa saja yang berubah?. Buaanyak banget wkwk. Oke pertama aku akan bahas pekerjaan terlebih dahulu karena di part 1 dan 2 yang aku keluhkan adalah permasalahan pekerjaan.

 

Tahun 2020 bulan desember akhirnya aku menyerah berjuang memeroleh pekerjaan di Jogja, yang gak tau kenapa pengen aja ngrasain kerja di Jogja. Aku pulang ke Tegal setelah lama gak di Tegal. Setelah hampir aku lupa bagaimana bahasa Ngapak (bahasa jawa dengan logat tegal). Aku pulang ya seperti biasa dengan membawa banyak bawaan karena kurang lebih 4 tahun hidup di Solo.

 

Mengawali hari dengan melakukan aktivitas seperti biasa yang dilakukan anak rumahan. Bercengkrama dengan kakek nenek yang sudah semakin sepuh. Bermain dengan sepupu yang sudah menginjak usia sekolah ada juga yang masih batita. Juga menyapa beberapa tetangga yang lama tak kujumpai, dan selalu aku takutkan dengan pertanyaan yang akan dilontarkan mereka. Seperti “oh udah lulus ya? Dan lanjutannya yang ada di kisi-kisi.

 

Supaya gak nganggur-nganggur banget aku ikut ngajar di TPQ dekat rumah sata sore hari. Lumayan buat nambah kesibukan daripada seharian overhinking dikamar merenungi nasib. Lalu datang tawaran untuk ikut ngajar di madrasah (madrasah adalah sekolah ngaji yang dilaksanakan di siang hari sampai sore. Di beberapa tempat menyebutnya dengan MDA atau mungkin sekolah arab). Alhasil aku dari siang sampai sore alhamdulillah ada kegiatan yaitu ngaji bersama anak anak. 

 

Pelajaran yang kutemukan ialah ternyata menjadi guru adalah salah satu bakat atau apa namanya? Passion mungkin yang aku miliki. Dengan cepat aku belajar bagaimana cara mengajar anak usia TK sampai SD. Walau di perkuliahan aku fokus dengan bagaimana cara mengajar bahasa Arab beserta kosakata dan lain lain. Belajar hal baru, bagaimana caranya siswa mau belajar di kelas. Bagaimana caranya aku mendapat perhatian mereka ketika menjelaskan.

 

Hal yang tak kusadari adalah terkadang manusia selalu menyangkal apa yang ia sebenarnya miliki. Misal aku sebenarnya nyaman dengan pekerjaan mengajar dan menghadapi problematika yang kerap terjadi dalam prosesnya pembelajaran maupun pendidikan. Tapi masih saja mencari yang tidak ada, mencari pekerjaan yang bukan dibidangku

.

Dilema dikala itu ialah “menjadi guru itu adalah profesi yang tidak menghasilkan uang banyak”. Itu sungguh terjadi kawan. Teman teman guru juga pasti setuju akan hal tersebut. Dan begitulah mengalir begitu saja sampai tak terasa sudah memasuki tahun selanjutnya 2021. Bulan juni 2021 aku mulai memberanikan diri mendaftar menjadi guru di salah satu SMP dekat rumah ku mengajar pelajaran bahasa Arab. 

 

Sebenarnya kalau dipikir dan ada yang memikirkan mau cari apalagi? Menjadi guru sudah, sesuai dengan bacground jurusan sudah, sibuk sudah (dari pagi sampai sore full ngajar wkwk), dirumah pula. Yah begitulah manusia ada saja yang dirasa kurang. Sampai pada akhirnya di tahun berikutnya aku menyerah karena masih punya keinginan kuat yang belum tercapai.

 

Mencari cari tentang makna hidup akhirnya mulai aku jalani sampai saat ini, kalau boleh bertanya aku ingin mengetahui apa hakikat hidup manusia? Apa yang seharusnya kita jalani? Apa gunanya cita cita kalau belum tercapai selama ia hidup? Bagaimana menjalani hidup seharusnya? Dan bahagia itu seperti apa? Mengapa masih ada rasa sisa di pikiran untuk melanjutkan mimpi walau berbeda dengan kenyataan yang ada? Kenapa hayo? 

 

Udah ah capek wkwkw. Makasih dah mau baca J

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.