bisa sampai ke IAIN Palangka Raya




2018 merupakan titik awal perubahan besar dalam duniaku, khususnya mengenai cita citaku. Ya, menjadi seorang penulis. Semenjak MTs (setingkat SMP lah buat yang belum tahu J ). Eits, tapi sebelumnya aku mau cerita dulu bagaimana awalnya yah.

Tahun 2018 perkiraan masuk semester 4 lah ya. Di tempat baru di semester baru aku sekamar dengan mba iza dan lina. Sampai suatu saat mba iza bilang “belajar nulis yuk mau gak? Ke dosenku tapi.” Aku dan lina pun meng-iyakan. Kemudian setiap hari rabu malam kami bertiga pergi ke tempat dosen yang katanya mba iza mau meluangkan waktunya untuk berbagi ilmu tentang ilmu kepenulisan. Sebetulnya kami belum mahir mahir banget untuk bisa dibilang sudah mahir menulis. Pertama kami diajarkan mencari tema yang akan di tulis, kemudian mencari fakta dan realita dari tema yang kami pilih. Eh, tiba tiba pada pertemuan yang belum genap 6x pak dosen tersebut menawarkan kita untuk mengikuti sebuah konferensi di kalimantan. Kita bertiga sebenarnya ciut nyali. Karena hanya baru beberapa kali tatap muka dengan beliau dan langsung ditantang untuk ikut acara konferensi nasional?. Kemudian beliau bilang “mau gak? Nanti kalian bakalan ketemu dengan para penulis khususnya peneliti dari berbagai penjuru daerah di negeri kita. Juga naik pesawat blablabla.....”. sepulang dari tempat beliau sepanjang perjalanan sampai kamar masih saja membahas tentang naik pesawat tersebut. Bukan membahas apa yang akan di teliti :p . singkat waktu seusai kami belajar bersama beliau tiba2 sudah libur semester saja. Dan tibalah kabar dari mba iza bahwa abstraknya di terima Wauu keren bukan. Aku dan lina pun hanya berharap sambil cemas. Beberapa waktu kemudian aku sampe lupa karena saking lamanya setelah mba iza bilang kalau lolos dan aku belum juga mendapat email pemberitahuan apapun. Kecewa? Ya pasti. Kemudian aku pikir yaudahlah ya mau gimana lagi. Namun kalau tidak salah bulan juni atau juli (lupa egh wkwk) aku dapat WA dari nomor tak dikenal. Posisi ku sedang masak mie di rumah saudara, ketika kubuka WA tersebut ternyata surat pemberitahuan lolos abstrak, seketika kakiku lemas dan tiba tiba saja langsung duduk di bawah. Hampir saja lupa kalau sedang memasak mie ( hehe). Langsung saja aku WA pak dosen baik hati (selanjutnya akan ku sebut beliau dengan nama dosen baik hati yaaa.) untuk memastikan. Lalu beliau bilang, iya fik itu beneran ga hoax. Lalu kuberitahu mba iza dan lina. Namun ternyata lina tidak lolos. Jadi alhasil dari kami tidak berangkat semua kecewa sedikit si, belajar nya bareng2 tapi ternyata ga jodoh untuk berangkat bersama.
            Part II
Seusai libur aku dan mba iza bertemu dengan 2 anak lain yang juga akan berangkat ke kalimantan pada bulan oktober nanti (Yeayey.... *emotAngkatTangan). Ada mba iza, aku, mba okta, dan mba icha. Karena aku dari fakultas tarbiyah dan bukan anak bidikmisi sendiri maka dari itu aku mengurus keuangan sendiri. Dan semenjak ini aku jadi paham bagaimana alur cara jalan (sama ajaaaa woi) iya alur pencairan dana intinya itulah. Pertama aku buat RAB (rancangan anggaran biaya) ke fakultas. Tapi sebelumnya aku minta ttd ke pak kepala jurusan dulu. Dan berkat ke kalimantan ini aku jadi dikenal oleh beliau (oo senangnya hatikuuu..) tanpa aku harus bisa menguasai ilmu tentang kebahasaAraban {nanti aku ceritain apa maksudnya di part yang lain yaa}. Okay lanjut ya, dan kalau kalian belum tahu untuk bisa ketemu kepala jurusan itu susah lho. Sumpah deh, ada ngajar lah, ada rapat lah, ada tau tau ga ada aja di kantor gak tau kemana masa mau nanya lewat WA bapak lagi dimana ya ketemuan yuks J . Hahahaha gak mungkin lah ya. Akhirnya aku lupa tepatnya berapa kali aku bolak balik ke ruangan beliau untuk bisa dapat coretan di atas kertas ini. Setelah dapat kemudian pergilah aku ke ruang subag dan umum (eh apa ya namanya lupa aku wkwk maap ya ). Ketika masuk ke ruangan itu rasanya kaya masuk ke kulkas , ademeee koq ya kelas ga seadem ini ya wkwk dalam hatiku berkata. Setelah urusan persuratan selesai pulang deh. Akhir akhir ini pun jadi sering ngobrol dengan keempat rekan nulis ku yang akan berangkat nanti. Dari mulai mau berangkat tanggal berapa sampai nanti mau bawa baju berapa wkwk maklum kami baru pertama kali ikut yang kaya beginian dan ini jauh lho yaa di luar jawa, membayangkan nya saja sudah membuat aku berfikir pasti harga nasi goreng disana mahal mungkin bisa 30 ribu (nelen ludah ..). setelah itu aku baru tahu dan sadar ternyata uang dari kampus cair di akhir bukan di awal (Apaaaaaaaa?!!) iya di akhir. Tiket pesawat PP berapa? Nginep berapa hiks hiks. Tapi untungnya diantara kita berempat ada yang punya kelebihan uang (sedikit lebih lah maksudnya ) kemudian mau di pinjemin ke yang belum punya uang banyak kaya aku ini wkwk. Dan di bantu oleh seorang dosen yang kebetulan dekat dengan salah satu dari kami yang pasti bukan aku ya. Kami dibantu beli tiket pesawat dan fiks untuk berangkat kita naik garuda kelas ekonomi dan balik ke solo pesawat lion air kelas ekonomi. Kenapa garuda karena kebetulan lagi harganya beda seratus ribu sama yang lion pas waktu itu. Gass dong ya,. Okay setelah itu ada kabar dari fakultas ku kalau uang udah cair dan bisa di pakai di awal, setelah menuju ruang cair uang tersebut ya pokoke kui lah jenenge wkwk. Ternyata mereka hanya memberi uang untuk pesawat berangkat ehhh maksudnya aku ga bisa balik solo ni? Hehe. Mereka menyarankan untuk ke institut minta cairan dana lagi atas nama UKM karena aku ikut sebuah UKM yang banyak umat nya. Apa hayoooo wkwk. Sama rumitnya , intinya aku ga suka administrasi tapi gak benci karena di suatu organisasi yang sedang ku jalani (pada saat itu) tugasku ya urusan administrasi. Bisa di bilang benci tapi cinta. Eh malah bahas apaan ini. Kembali ke institut, kata mereka kalau mau atas nama UKM xxx harus menggunakan surat pengajuan dana yang di ttd sama ketua UKM xxx. Bolak balik lah aku dibuatnya, ya allah mau gratisan koq gini amat ya :D. Intinya lama di ttd nya deh apalagi kalau udah harus ada ttd orang sibuknya (sad L ). Dengan berbagai usaha dan doa dan jangan lupa makan selesai juga aku ngurus cairan dana ini. Tapi berita buruknya adalah cairnya ga kaya pas di fakultas. Iya maksudku cairnya mungkin sebulan setelah kegiatan. Ya mau bagaimana lagi akhirnya ibuku memberi aku uang jajan yang pas pas an untuk bisa beli oleh oleh untuk teman teman yang ga tau kalau perjuangan mengenai dana ini sulitnya minta tobat. Dan ada seseorang yang baik banget hati dan jiwanya mau meminjamkan uangnya untuk tiket pulang ku ke solo dan menginap selama disana.
 



(dari kiri itu aku (kerudung ungu), kemudian mba iza, mba icha, dan mba okta. Miss you all :* )










Nb : percayalah kau akan menemukan kemudahan atas segala kesulitan, dan itu datangnya bersamaan bukan sesudahnya. Juga kau akan temukan seseorang yang sukanya bicara padahal gak tau gimana kerja keras dia di balik itu semua. Hehe


            Part III
Oktober pun datang. Aku lupa hari apa itu jam berapa itu intinya aku merasa bahagia sekali bisa lihat pesawat dari deket. Pengen banget turun dan liat langsung tapi ini bukan terminal atau stasiun woi ini pesawat. Besarnya mungkin 5x lebih besar dari bus solo jogja yang biasa aku naiki kalau mau jenguk mizan adikku di pondok. Ini pesawat cuy. Beberapa jam sebelum berangkat pikiranku pun cemas karena beberapa kali liat di tivi ada pesawat jatuh lah, ketabrak gunung atau apapun itu. Dasar berita kadang membuat kita jadi takut ternyata hehe. Saat itu HP ku masih j2 prime (pas tulisan ini di buat juga masih koq HP nya belum ganti wkwk). Jadi ya foto nya ga jelas sebening kaca. 

kurang lebih itu perjalanan nya ada pagi sampe sore. Lama di transitnya ya. Aku akan langsung cerita pas udah disananya aja ya.

Tunggu part IV nya ya

Salam literasi,
pika

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.