pendidikan, kamu apa kabar?

Berawal dari mendengar seminar online dengan tema pendidikan yang di ikuti teman kos saya, tiba tiba saya berfikir "kalau kita sudah sadar pendidikan di negara kita belum baik seperti di Finlandia contohnya, apa kita bisa menjiplak sistem pendidikan mereka di negara kita?" Atau pertanyaan lain seperti "kenapa kita selalu sadar kalau pendidikan kita belum menyeluruh tapi kenapa sampai sekarang masih begini saja? Yang di update oleh berita di televisi pun biasanya adalah berita tentang guru yang mencubit (atau lainnya) kemudian di panggil polisi karena sang orangtua tidak terima atau saat momen ketika ada sekolahan yang atapnya ambruk (atau lainnya). Belum terdengar ketika ada siswa yang berprestasi masuk berita di televisi, atau guru yang mampu menciptakan media pembelajaran efektif masuk berita televisi. Entahlah kepala saya terkadang sampai pusing hanya memikirkan banyak pertanyaan yang muncul di fikiran saya begitu saja.
Saya adalah mahasiswa ilmu tarbiyah (keguruan) yang memiliki ketertarikan dengan masalah pendidikan, tetapi terkadang saya juga bingung harus mendiskusikan hal ini dengan siapa. Sudah seharusnya sebagai mahasiswa khususnya lebih peka dan peduli terhadap apa yang sedang terjadi di lingkungan kita. Tapi masih ada mahasiswa yang acuh terhadap masalah pendidikan sehingga apa yang ia lakukan setelah kuliah hanyalah meletakan buku (hanya sebagai simbolis kalau memang belajar di kampus padahal bukunya kosong atau berisi coretan entah) kemudian bermain gawai dan setelah itu saya tidak tau akan melakukan apa.
Mahasiswa yang ikut organisasi pun demikian, bersemangat menjalankan proker (program kerja) yang katanya jangan membebani tapi yang bermanfaat menurut saya masih belum ada satu saja proker yang bisa mewujudkan masyarakat minat baca (misalnya). Atau jika itu adalah organisasi jurusan bahasa adakan proker pembelajaran bahasa untuk anak usia dini (misalnya) yang bekerja sama dengan yayasan X. Satu saja proker untuk sosial, selebihnya terserah mau apa. Mau adakan konser amal pun tidak masalah karena hidup sebagai mahasiswa perlu banyak rasa :v.
Intinya adalah yang ingin saya usulkan -ayok bergerak jangan kebanyakan diskusi
Atau -ayok aksi bersama sama karena bersama itu lebih indah.

Kita simpan dulu seragam yang biasa di kenakan ketika sedang melakukan kegiatan sosial, supaya masyarakat akan sadar dan menyuruh anak (bahkan cucunya jika sudah sepuh) 
"Sana jadi mahasiswa supaya bisa ikut mencedaskan kehidupan bangsa"
Dan tidal berfikir ulang ketika anak, cucunya ingin daftar jadi mahasiswa.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.